Sesungguhnya, Tuhan datang ke dunia untuk memberikan hidup-Nya kepada kita. Mari kita renungkan hal ini: semua manusia adalah anak, tetapi tidak ada satupun dari kita yang memilih untuk dilahirkan. Sebaliknya, Tuhan memilih untuk dilahirkan bagi kita. Allah yang memilih. Yesus adalah penyataan kasih-Nya yang kekal, yang membawa damai sejahtera ke dalam dunia.
Dalam dirinya, tidak ada yang menentang kehendak-Nya, tidak ada yang menentang kebenaran dan cinta kasih. Inilah berkatnya, yang akan dinyanyikan oleh semua generasi. Marilah kita juga bersukacita karena Bunda Maria telah memberikan kepada kita Yesus, yang adalah keselamatan kita!
Namun, Yesus ingin membebaskan mereka dari kecemasan dan keyakinan yang salah, menunjukkan kepada mereka bagaimana cara untuk tetap terjaga di dalam hati mereka, bagaimana membaca peristiwa-peristiwa dari rencana Allah, yang mengerjakan keselamatan bahkan di dalam peristiwa-peristiwa yang paling dramatis dalam sejarah.
Sudah beberapa kali saya ditanya dengan substansi bunyi pertanyaan yang sama: "Dapatkah seseorang yang sudah berpisah (bisa dibaca: bercerai) lalu menikah lagi, bisa menerima Komuni Kudus?"
Sinode tentang Sinodalitas dan Dokumen Akhir yang telah dihasilkan ini “menyentuh” langsung Buku II dari Kitab Hukum Kanonik (KHK) tentang Umat Allah. Oleh karena itu, bisa saja beberapa nomor kanon dari KHK Buku II dapat ‘diamandemen’ dalam waktu-waktu mendatang.
Jadi, di satu sisi, ada undangan untuk beristirahat, dan di sisi lain, belas kasihan Yesus kepada orang banyak. Sangatlah indah untuk berhenti sejenak dan merenungkan belas kasih Yesus. Hal ini mungkin terlihat seperti dua hal yang tidak sejalan, namun sebenarnya keduanya berjalan bersamaan: beristirahat dan berbelas kasih.