Menghidupi persaudaraan bukan hanya dengan mentaati larangan “jangan membunuh”, tetapi juga jangan memarahi, bertindak kasar dan memfitnah sesama.
Iman dan pengharapan kita kepada Tuhan hendaknya berlandaskan pada keyakinan bahwa Allah adalah Bapa Yang Mahabaik, yang selalu mengasihi dan berbuat baik kepada kita.
Berbeda dengan sikap orang Niniwe dan ratu Selatan yang bertobat dan percaya setelah mendengar seruan pertobatan Yunus dan kebijaksanaan Salomo. Sesungguhnya, Yesus jauh lebih besar dari Yunus dan Salomo, namun orang Yahudi tetap tidak mau bertobat dan tidak percaya kepada-Nya.
Doa bukanlah permintaan. Doa merupakan kerinduan jiwa. Adalah lebih baik jika dalam doa kita memiliki hati tanpa kata-kata daripada kata-kata tanpa hati.
Mengasihi Tuhan berarti melayani, peduli dan solider dengan nasib mereka yang menderita, yang merupakan tanda nyata kehadiran Tuhan di tengah dunia.
Masa Prapaskah merupakan gladi rohani untuk memperkuat daya tahan kita sehingga di kemudian hari kita berani memberikan perlawanan dan tampil sebagai pemenang seperti dialami oleh Yesus, Sang Guru.