Mengasihi Tuhan berarti melayani, peduli dan solider dengan nasib mereka yang menderita, yang merupakan tanda nyata kehadiran Tuhan di tengah dunia.
SALSA (SApaan Lembut Sabda Allah)
Senin, 10 Maret 2025
Bac.
I: Im. 19: 1–2.11-18
Mzm
Tanggapan: “Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah
roh dan kebenaran”
Injil:
Mat. 25: 31-46
Sapaan lembut Sabda Allah hari ini mengajak kita untuk semakin mengasihi Tuhan dan sesama. Bacaan Injil berkisah tentang “Perumpamaan Pengadilan Terahkir”. Melalui perumpamaan ini, Yesus menegaskan bahwa keselamatan di ahkirat sangatlah ditentukan oleh penghayatan cinta kasih kepada sesama, khususnya terhadap mereka yang miskin dan menderita.
Mengasihi
Tuhan berarti melayani, peduli dan solider dengan nasib mereka yang menderita,
yang merupakan tanda nyata kehadiran Tuhan di tengah dunia: “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang
dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”.
Beberapa
pesan inspiratif dari Sapaan Sabda Allah hari ini: Pertama, Masa
Prapaskah adalah kesempatan bagi kita untuk semakin mengasihi Tuhan dan sesama.
Iman kepada Tuhan hendaknya diwujudkan melalui pelayanan dan perbuatan baik
kepada orang lain.
Kedua, hendaknya kita mampu melihat kehadiran Tuhan melalui saudara-i kita yang
kecil, miskin dan terlantar. Mereka yang menderita adalah “sakramen” kehadiran
wajah Allah di tengah kita. Maka, ketika kita mengasihi, menolong dan solider
terhadap situasi kekurangan dan penderitaan mereka, sesungguhnya itu adalah
bentuk konkret cinta kita kepada Tuhan sendiri. Sekecil apapun perbuatan baik
kita, itu sangatlah berarti bagi Tuhan.
Ketiga, kebahagian dan keselamatan kekal sangatlah ditentukan oleh sejauh mana
kita mengasihi dan melayani sesama yang menderita. Kepedulian dan solidaritas
kepada mereka yang kecil, miskin dan menderita adalah “tiket” dan “asuransi”
bagi kehidupan kekal. Maka, hendaknya kita semakin “berbelarasa”, bukan “mati
rasa” terhadap sesama yang menderita dalam ziarah hidup di dunia saat ini.
Semoga
rahmat Tuhan memampukan kita di Masa Prapaskah untuk memiliki hati yang peduli
dan berbelarasa terhadap sesama, khususnya mereka yang menderita dan
berkesusahan, amin. (John,cmf)