Berbeda dengan sikap orang Niniwe dan ratu Selatan yang bertobat dan percaya setelah mendengar seruan pertobatan Yunus dan kebijaksanaan Salomo. Sesungguhnya, Yesus jauh lebih besar dari Yunus dan Salomo, namun orang Yahudi tetap tidak mau bertobat dan tidak percaya kepada-Nya.
SALSA (SApaan Lembut Sabda Allah)
Rabu, 12 Maret 2025
Bac.
I: Yun. 3:1-10
Mzm
Tanggapan: “Hati yang remuk redam, tidak akan Kaupandang hina, ya Allah”
Injil: Luk. 11:29-32
Sapaan
lembut Sabda Allah hari ini mengundang kita untuk menyadari tanda-tanda
kehadiran dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Dalam bacaan Injil, Yesus
mengeritik sikap orang Yahudi yang selalu menuntut tanda. Mereka tidak mampu
melihat dan mengenal tanda-tanda kehadiran Allah lewat karya dan kehadiran
Yesus. Ketegaran hati membuat mereka tidak percaya dan tidak mau bertobat.
Berbeda
dengan sikap orang Niniwe dan ratu Selatan yang bertobat dan percaya setelah
mendengar seruan pertobatan Yunus dan kebijaksanaan Salomo. Sesungguhnya, Yesus
jauh lebih besar dari Yunus dan Salomo, namun orang Yahudi tetap tidak mau
bertobat dan tidak percaya kepada-Nya.
Beberapa
pesan inspiratif dari Sapaan Sabda Allah hari ini:
Pertama, terkadang kita tidak mampu menyadari dan mengenal tanda-tanda kehadiran
dan kebaikan Allah dalam hidup kita. Ketertutupan dan ketegaran hati membuat
kita tidak mampu bersyukur dan berterimakasih atas kebaikan dan kasih Tuhan; sebaliknya, kerapkali kita menuntut tanda, protes dan mengeluh kepada Tuhan.
Kedua, ketegaran dan ketertutupan hati atas tanda-tanda kebaikan dan kasih
Tuhan menghambat kita untuk berakar dalam iman dan membuat kita susah sekali
untuk bertobat.
Ketiga, pertobatan sejati hanya mungkin terjadi jika kita sungguh-sungguh
menyadari kebaikan dan kasih Tuhan dalam hidup kita. Pertobatan adalah respon
atau ungkapan terimakasih kita atas kerahiman dan kebaikan Tuhan. St. Agustinus
pernah mengatakan bahwa “dosa muncul ketika seseorang tidak mampu membalas
CINTA (Tuhan) dengan cinta (kita); sebaliknya, pertobatan berarti kemampuan membalas CINTA (Tuhan)
dengan cinta (kita)”
Semoga
Rahmat Tuhan memampukan kita untuk semakin menyadari dan mengenal tanda-tanda
kebaikan dan kasih Tuhan dalam hidup, yang menggerakkan kita untuk bertobat dan
beriman kepada-Nya, Amin. (John,cmf)