Seburuk apapun situasi orang lain, janganlah mudah untuk menuduh, menghakimi dan menjelekan-mencemarkan nama baiknya. Perlunya sikap “merenungkan” dan “menjaga lidah”.
SALSA (SApaan Lembut Sabda Allah)
Rabu, 19 Maret 2025, Hari Raya St. Yosep, Suami Maria
Bac.
I: 2 Sam. 7:4-5a.12-14a.16 Bac. II:
Rom. 4:13.16-18.22
Mzm
Tanggapan: “Anak cucunya akan lestari selama-lamanya”
Injil: Mat. 1:16.18-21.24a
Bertepatan
dengan Hari Raya St. Yosep, Sapaan Lembut Sabda Allah hari ini mengajak kita
untuk merenungkan dan meneladani sifat kebapaan dan ketulusan hati St. Yosep.
Dalam
bacaan Injil dikisahkan bagaimana “ia mau menceraikan Maria secara diam-diam
agar tidak mencemarkan nama isterinya di muka umum”. Dan ketika Malaikat Tuhan
memberitahukan apa yang sesungguhnya terjadi dan memintanya untuk mengambil
Maria sebagai isterinya, ia pun dengan taat dan setia melakukannya, tanpa
protes atau mengeluh sedikitpun.
Beberapa
pesan inspiratif yang dapat kita refleksikan dari Sapaan Sabda Allah hari ini:
Pertama, meneladani ketulusan hati dan kebijaksanaan St. Yosep. Seburuk apapun
situasi orang lain, janganlah mudah untuk menuduh, menghakimi dan
menjelekan-mencemarkan nama baiknya. Perlunya sikap “merenungkan” dan “menjaga
lidah”.
Kedua, ketulusan hati memampukan kita untuk memikul dengan tenang tanggungjawab
yang besar dan sulit dengan sabar, tanpa protes dan mengeluh. Kita yakin bahwa
dalam situasi sulit dan pergumulan apapun, Tuhan tidak pernah membiarkan kita
sendirian.
Ketiga, hari ini adalah hari ayah. Kita bersyukur kepada Tuhan atas kehadiran
ayah kita yang selalu mencintai dan mengasuh kita dengan tulus dan sabar, setia
menjaga dan menopang hidup kita, serta berkorban dan menderita demi kebaikan
kita anaknya.
Semoga rahmat Tuhan, dan teladan St. Yosep, membantu kita agar semakin bijak, tulus hati dan taat kepada kehendak Tuhan dalam menghadapi setiap pergumulan hidup kita, amin. (John,cmf)