Yesus meminta para murid-Nya untuk mentaati hukum dengan setia, namun bukan sekadar formalitas atau kewajiban, melainkan dijalankan dan dihayati dengan penuh cinta kasih.
SALSA (SApaan Lembut Sabda Allah)
Rabu, 26 Maret 2025
Bac.
I: Ul. 4:1.5-9
Mzm
T.: “Pujilah Tuhan, hai umat Allah, Pujilah Tuhan, hai umat Allah”
Injil: Mat. 5:17-19
Sapaan
lembut Sabda Allah hari mengundang kita untuk menjalankan segala hukum dan
aturan dengan semangat cinta kasih. Dalam bacaan Injil, Yesus menegaskan bahwa:
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat
atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya”.
Yesus
meminta para murid-Nya untuk mentaati hukum dengan setia, namun bukan sekadar
formalitas atau kewajiban, melainkan dijalankan dan dihayati dengan penuh cinta
kasih. Hukum hendaknya dijalankan bukan demi kepentingan pribadi, melainkan
sebagai ungkapan ketaatan dan cinta kepada Tuhan dan kebaikan kepada sesama.
Ada
beberapa pesan inspiratif dari Sapaan Sabda Allah hari ini:
Pertama, hukum dan aturan pada hakekatnya adalah membantu kita untuk menghayati
nilai kebaikan, kebenaran, keadilan. Maka, hendaknya kita menjalankan hukum
dengan setia dan cinta kasih.
Kedua, hendaknya kita tidak menjalankan segala aturan keagamaan hanya demi
formalitas atau rutinitas belaka. Tidak menjalankan hukum secara terpaksa,
tanpa kebebasan dan internalisasi.
Ketiga, sebagai murid Kristus, kita hendaknya menghayati hukum secara maksimal,
melampaui apa yang diperintahkan oleh hukum. Artinya kita tidak hanya mentaati
“jangan berbuat jahat” melainkan juga “harus berbuat baik”, bahkan rela
menderita dan berkorban demi kebaikan sesama.
Semoga Rahmat Tuhan memampukan kita untuk meneladani dan menyerupai Kristus untuk menghayati cinta kasih sebagai hukum yang tertinggi dalam kehidupan kita, Amin. (John,cmf)