Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Paus Fransiskus: “Tuhan tidak pernah lelah mengampuni kita, namun justru kitalah yang sering bosan memohon rahmat pengampunan-Nya”.
SALSA (SApaan Lembut Sabda Allah)
Sabtu, 22 Maret 2025
Bac.
I: Mi. 7:14-15.18-20
Mzm
Tanggapan: “Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap
batinku!”
Injil: Luk. 15:1-3.11-32
Sapaan
lembut Sabda Allah hari ini menyadarkan kita akan kerahiman Allah yang tanpa
batas. Bacaan Injil hari ini menarasikan tentang Perumpamaan Anak Yang Hilang.
Melalui perumpamaan ini, Yesus menunjukan sifat Allah yang berbelas kasih dan
solider dengan para pendosa.
Maka,
kerahiman dan belaskasih Allah ini hendaknya menggerakan setiap orang untuk
menyadari dan menyesali kesalahannya, berkomitmen untuk berbalik kepada Tuhan
dan membuka diri kepada rahmat pertobatan. Petobatan itu membawa kehidupan baru
dan sukacita besar bagi Tuhan dan sesama.
Beberapa
pesan inspiratif dari Sapaan Sabda Allah hari ini:
Pertama, hendaknya kita senantiasa menyadari dan bersyukur atas kerahiman dan
kasih Allah yang tanpa batas. Meskipun seringkali kita berdosa dan hilang dari
hadapan-Nya, Tuhan tetap setia mencintai kita. Maka, kerahiman dan kasih Allah
tanpa syarat ini hendaknya mendorong kita untuk senantiasa berubah dan
bertobat. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Paus Fransiskus: “Tuhan tidak
pernah lelah mengampuni kita, namun justru kitalah yang sering bosan memohon
rahmat pengampunan-Nya”.
Kedua, hendaknya kita menyadari bahwa dosa itu pada hakekatnya membawa
kerugian, kesedihan dan beban bukan hanya bagi diri kita, tetapi juga bagi
orang lain. Maka, pertobatan kita akan
membawa kegembiraan bagi diri kita dan orang-orang di sekitar kita.
Pertobatan itu melahirkan sukacita sejati.
Ketiga, kita hendaknya juga belajar meneladani sifat Tuhan, yakni berbelaskasih
dan solider dengan sesama. Hendaknya kita juga merangkul, mengasihi dan
mengampuni mereka yang bersalah-berdosa, bukannya menghakimi, membenci dan
menjauhi mereka.
Semoga
rahmat Tuhan membantu kita, khususnya di masa Prapaskah ini, untuk selalu
menyadari kerahiman dan kasih Tuhan, dan menggerakan hati kita untuk terbuka
kepada rahmat pertobatan dan pengampunan, amin. (John,cmf)