Panggilan dan perutusan menjadi intisari teks Injil Lukas di atas. Panggilan adalah rahmat yang perlu didoakan atau dimohonkan kepada yang empunya tuaian. Tuhan yang berinisiatif untuk memanggil para pekerja untuk bekerja di ladang-Nya. Perutusan pun demikian. Tuhan sendiri yang mengutus ketujuh puluh murid ke tempat-tempat tugas pewartaan.
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
Intisari
Panggilan dan perutusan menjadi intisari teks Injil Lukas di atas. Panggilan adalah rahmat yang perlu didoakan atau dimohonkan kepada yang empunya tuaian. Tuhan yang berinisiatif untuk memanggil para pekerja untuk bekerja di ladang-Nya. Perutusan pun demikian. Tuhan sendiri yang mengutus ketujuh puluh murid ke tempat-tempat tugas pewartaan.
Persayaratan-persayaratan yang perlu dipenuhi oleh seorang utusan juga telah ditentukan oleh Sang Guru: tanpa membawa kasut dan tanpa bekal. Para murid diutus untuk membawa damai sejahtera Kerajaan Allah kepada siapa saja yang siap menerima. Mereka juga ditugaskan untuk menyampaikan seruan profetis kepada orang-orang yang tidak mau menerima damai sejahtera Kerajaan Allah. Teks di atas dengan jelas menampilkan inisiator panggilan, perutusan, syarat-syarat perjalanan menuju tempat perutusan, dan isi perutusan tersebut.
Pesan
Panggilan dan tugas perutusan adalah karunia Tuhan yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Tidak ada satu orang pun yang memanggil dan mengutus dirinya sendiri ke kebun anggur Tuhan. Bahkan panggilan dan perutusan itu perlu diminta dengan rendah hati supaya dianugerahkan secara cuma-cuma oleh Tuhan sendiri. Kesiapsediaan untuk mendengar panggilan Tuhan dan tugas perutusan-Nya adalah sikap pribadi yang pantas di hadapan Tuhan itu sendiri. Kita dipanggil dan diutus setiap hari oleh Tuhan sendiri jika kita jeli dan cermat mendengarkan panggilan-Nya dan selalu siap sedia untuk diutus. Lingkungan kita masing-masing, entah dalam keluarga, komunitas, tempat kerja, dalam komunikasi virtual, dan seterusnya menjadi tempat di mana kita dipanggil dan diutus. Kita mulai mewartakan damai sejahtera Kerajaan Allah dalam lingkungan hidup dan ruang lingkup pergaulan kita setiap hari
Sentuhan
Saya siap mendengarkan sapaan Tuhan yang mengistimewakan saya. Saya siap menyambut tawaran utusan Tuhan yang mengistimewakan saudara-saudara di mana aku diutus.