Roh Kudus berbicara kepada kita dengan kata-kata yang mengekspresikan perasaan yang indah, seperti kasih sayang, rasa syukur, kepercayaan, belas kasihan. Kata-kata yang membuat kita mengetahui hubungan yang indah, bercahaya, konkret dan abadi seperti Kasih Allah yang kekal.
Bacaan Injil dalam Misa menyatakan bahwa Yesus, setelah mempercayakan tugas untuk melanjutkan pekerjaan-Nya kepada para Rasul, "terangkat ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah" (Mrk 16:19). Inilah yang dikatakan Injil: Dia "terangkat ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah".
Agar kemanusiaan kita tidak kehilangan arah, marilah kita mencari kebijaksanaan yang telah ada sebelum segala sesuatu (bdk. Sir 1:4): kebijaksanaan ini akan membantu kita untuk menempatkan sistem kecerdasan artifisial dalam melayani komunikasi yang sepenuhnya manusiawi.
Paus menerangkan, Tuhan Yesus berjalan di atas air berarti Tuhan Yesus menempatkan musuh kita di bawah kaki-Nya. Air danau dan gelombangnya sebagai simbol kuasa kejahatan telah ditaklukkan-Nya di bawah kuasa-Nya.
Mereka terbuka kepada Tuhan dan membiarkan diri mereka takjub akan karya-karya-Nya. Mereka tahu bagaimana membaca tanda-tanda-Nya, mengagumi keajaiban cinta-Nya!
Masing-masing kita, saudara dan saudari, adalah seorang nabi. Nyatanya, dengan Pembaptisan, kita semua menerima karunia misi kenabian (bdk. Katekismus Gereja Katolik, 1268). Nabi adalah seorang yang, berdasarkan Pembaptisan, membantu orang lain membaca masa kini di bawah karya Roh Kudus.