Sikap penabur yang ekstrem, total, dan melelahkan itu membuat saya mengingat kembali hari Paskah Paus Fransiskus, pencurahan tanpa henti ke dalam berkat dan pelukan umat-Nya, sehari sebelum dia meninggal. Tindakan terakhir dari penaburannya yang tak kenal ampuh adalah proklamasi belas kasihan Tuhan.
Injil memberi tahu kita bahwa justru pada saat-saat kegelapan inilah Tuhan datang kepada kita dengan cahaya kebangkitan, untuk menerangi hati kita. Paus Fransiskus mengingatkan kita akan hal ini sejak pemilihannya dan sering mengulanginya kepada kita, menempatkan sukacita Injil sebagai pusat kepausannya
Bersatu secara rohani dengan seluruh umat Kristiani, kita berada di sini dalam jumlah besar untuk mendoakan Paus Fransiskus, agar Tuhan dapat menyambutnya ke dalam kebesaran kasih-Nya.
Kita kenang inkarnasi sekaligus songsong parousia, itulah Substansi Adven.
Paus juga memberi alarm akan durasi waktu saat homili, katanya: “Jika homili berlangsung terlalu lama, hal itu akan mempengaruhi dua unsur khas perayaan liturgis: keseimbangan antara bagian-bagiannya dan iramanya."